Lahir di Ipswich, tumbuh dan besar di Johannesburg, berkibar di Manchester. Itulah sekilas perjalanan karir seorang Gary Bailey, pria yang semasa aktif merupakan penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki United pada akhir 1970-an dan awal dekade 1980-an. Berikut profil Gary Bailey yang merupakan pahlawan Manchester United di final Piala FA 1983 yang berusia 59 tahun pada 9 Agustus ini.

Tanda-tanda bahwa Bailey akan menjadi penjaga gawang sebenarnya sudah terlihat sejak ia lahir. Ia merupakan anak dari Roy Bailey yang merupakan penjaga gawang Ipswich di era 1960-an. Mengikuti keluarganya yang hijrah di Afrika Selatan, Bailey kemudian bergabung dengan Cape Town City sebelum ia hijrah ke Wits University ketika usianya menginjak 18 tahun.

Namanya kemudian masuk ke radar Manchester United yang sedang membutuhkan pengganti Alex Stepney. Setelah beberapa kali melakukan trial, ia mendapatkan debut pada November ketika United mengalahkan Ipswich yang merupakan klub dari sang Ayah. Penampilan apiknya ketika itu membuat manajer Iblis Merah saat itu, Dave Sexton menjadikannya sebagai kiper utama sepanjang musim 1978/1979.

Dari Pecundang Menjadi Pahlawan

Layaknya David De Gea yang kerap melakukan kesalahan di musim perdananya, Bailey pun seringkali melakukan hal yang sama di awal karirnya berbaju Setan Merah. Fatalnya, ia melakukan kesalahan yang membuat hilangnya harapan United di final Piala FA 1979 menghadapi Arsenal.

Ketika skor imbang 2-2 dan pertandingan memasuki injury time, sayap kiri Arsenal Graham Rix melepaskan umpan silang ke dalam kotak pinalti United. Bailey yang keluar dari gawangnya justru gagal menghalau bola yang kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh Alan Sunderland yang memastikan kemenangan Arsenal 3-2.

Meski mendapat banyak sekali kritikan namun Bailey tetap menjadi kiper utama pilihan Sexton di musim berikutnya. Ia turun di semua pertandingan liga ketika itu dan membawa United finis di posisi kedua dengan kebobolan hanya 35 gol dari 42 laga. Hebatnya lagi dari 35 gol tersebut hanya delapan saja yang bersarang di Old Trafford. Selain itu Bailey pun sudah mulai tampil sangat percaya diri dibanding musim sebelumnya.

Satu cerita menarik dari Bailey terjadi Pada Maret 1980. Kala itu United dibantai oleh Ipswich dengan skor 0-6. Akan tetapi di laga tersebut sang penjaga gawang mendapat sorotan setelah ia mampu menahan tiga penalti yang membuat United terhindar dari jumlah kebobolan gol yang lebih banyak.

Tiga tahun berselang, penjaga gawang bernama lengkap Gary Richard Bailey ini berkesempatan untuk menebus kesalahannya ketika United kembali ke final Piala FA 1983. Kali ini mereka bertemu dengan Brighton and Hove Albion.

Dalam laga tersebut Bailey berhasil menghindarkan United dari kekalahan ketika ia menahan peluang Gordon Smith yang sudah berhadapan satu lawan satu dengannya. Skor pertandingan ketika itu 2-2 dan membuat pertandingan harus diulang lima hari setelahnya.

Dalam laga kedua, kiper bertinggi 188 sentimeter ini berhasil menjaga gawangnya tetap bersih dari gol. United menang telak 4-0 dan membuat ia berhasil menebus kesalahannya empat tahun sebelumnya. Pada 1985, ia kembali menambah satu trofi Piala FA lagi ketika United mengalahkan Everton 1-0 melalui gol Norman Whiteshide.

Terhenti Karena Cidera

Penampilan apiknya di United membuat nama Bailey terpilih sebagai satu dari tiga penjaga gawang timnas Inggris untuk Piala Dunia 1986 di Meksiko. Sayangnya ia tidak mengetahui bahwa ketika bersama timnas karirnya di sepakbola akan berakhir.

Ketika timnas Inggris menjalani pemusatan latihan pada April, ia terkena cedera lutut parah. Meski operasinya ketika itu berjalan dengan baik, namun ia sama sekali tidak bisa diturunkan dalam turnamen yang berlangsung di Meksiko tersebut. Begitu juga di musim berikutnya pasca Piala Dunia di mana ia hanya turun di lima pertandingan saja di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.

“Itu jelas membuat saya frustrasi. Saya sebenarnya bisa diturunkan dalam satu atau dua pertandingan namun lutut saya remuk dan di Meksiko saya hanya menjadi tukang pembawa tas. Sir Alex sempat meminta saya bermain lagi namun saya tidak yakin. Saya hanya turun di lima laga dan di keesokan harinya saya tidak bisa jalan,” ujarnya kepada Inside United 2010 lalu.

Sepanjang karirnya Bailey tercatat 375 kali bermain untuk United dan namanya berada di posisi ketiga pemegang caps terbanyak untuk sektor penjaga gawang. Selepas pensiun ia berkarir sebagai komentator pertandingan di Afrika Selatan dan kerap mengisi seminar kepemimpinan. Ia juga telah beberapa kali menulis buku terkait kepemimpinan dan manajemen.

Sumber: Inside United, Ultimate United, Stretty News