Tidak diragukan lagi jika Manchester United adalah gudangnya pemain muda. Sistem akademi yang jempolan serta pencari bakat yang tersebar di belahan bumi menjadi bukti bahwa Manchester United selalu percaya terhadap talenta-talenta muda. Akan tetapi tidak selamanya pemain-pemain muda yang direkrut United bisa menembus tim utama dengan mudah. Salah satunya adalah Nick Powell; pemain bertalenta yang gagal bersinar bersama United.

Dipantau dan Direkrut Langsung oleh Fergie

Pemain kelahiran 23 Maret 1994 ini mengejutkan publik Inggris ketika di usia 18 tahun ia membuat torehan 16 gol dari 45 penampilan bersama klub League Two, Crewe Alexandra. Penampilan apiknya tersebut membuat para penggemar United beramai-ramai melihat aksinya di kanal video Youtube. Banyak yang memperhatikan bahwa Powell adalah jelmaan dari Cristiano Ronaldo.

Fergie yang merasa penasaran akhirnya turun langsung untuk memantau Powell dalam pertandingan Crewe melawan Aldershot Town. Pada pertandingan tersebut Fergie hanya butuh lima menit untuk mengatakan kepada Mick Phelan, “Mick, dia pemain bagus.”

Setelah selesai pertandingan, manajer pemberi 20 gelar liga bagi United ini langsung menelepon manajer Crewe, Dario Gradi untuk menawar Powell. Si pemain sendiri belum mengetahui minat dari United sampai Crewe promosi ke League One.

Postur yang tinggi, serta kemampuannya bermain disegala posisi di lini tengah menjadi nilai tambah Powell. Fergie juga menyukai Powell karena memiliki kaki kiri dan kanan yang sama baiknya. Dan ketika ia mengetahui ketertarikan klub-klub seperti Milan, Tottenham Hotspur, serta Chelsea, terhadap Powell, Fergie akhirnya memutuskan untuk membeli Powell dengan harga enam juta pounds dan mendapat nomor punggung 25 sepeninggal Valencia.

Debut Powell sebenarnya cukup menjanjikan. Masuk pada menit ke-71 menggantikan Ryan Giggs saat melawan Wigan, pemilik 17 caps Inggris U-17 ini langsung mencetak gol 10 menit berselang. Menerima bola dari Javier Hernandez, Powell melakukan sedikit tipuan kepada Gary Caldwell sebelum tendangan kerasnya membobol gawang Ali Al Habsi. Golnya tersebut pun langsung mendatangkan pujian dari sang manajer.

“Saya harap Powell bisa seperti Paul Scholes. Untuk anak berusia 18 tahun bisa mencetak gol seperti itu adalah sangat fantastis,” tutur Fergie 2012 lalu.

Sepanjang musim tersebut, Powell mendapatkan banyak kepercayaan oleh Fergie, ia diturunkan dalam enam pertandingan dengan dua di antaranya sebagai starter.

Indisipliner, Cedera, dan Kebangkitan Kembali Bersama Wigan

Segalanya berubah ketika Powell memasuki musim 2013/2014 yang merupakan musim keduanya. Pensiunnya Fergie dan kedatangan Moyes dan Marouane Fellaini, membuat Powell kesulitan untuk mendapatkan tempat di skuad utama. Powell pun kemudian dipinjamkan ke Wigan Athletic. Bersama klub berjuluk The Latics tersebut, Powell sebenarnya sempat bangkit layaknya saat masih berseragam Crewe. Ia membuat 12 gol dari 42 penampilan sekaligus membawa Wigan sampai ke semifinal piala FA.

Sayangnya, di akhir musim Powell lebih memilih kembali ke United dengan harapan dilirik oleh Louis van Gaal. Ia menolak opsi permanen yang saat itu ditawarkan oleh manajemen Wigan. Alih-alih bertahan lama di Manchester, Powell kembali harus dipinjamkan kembali ke Leicester City. Van Gaal tidak puas dengan penampilannya ketika United dibantai MK Dons di Piala Liga. Powell menjadi satu dari sembilan pemain yang di-PHK secara massal setelah melawan MK Dons (termasuk Kagawa).

Pemain yang akan berulang tahun ke-23 ini kemudian berlabuh ke Leicester City pada September 2014. Namun, kebersamaan bersama juara Liga Inggris 2015/2016 lalu hanya sebentar. Ia hanya bertahan sebulan setelah pihak The Foxes kecewa dengan pemain bernama lengkap Nicholas Edward Powell yang malas-malasan ketika berlatih dan kurang menunjukkan komitmennya.

Selain sikap indisipliner, Powell juga terkenal dengan riwayat cedera yang terhitung panjang. Saat kembali dari masa peminjaman di Leicester, Powell menderita cedera di bagian lutut yang terbilang parah. Sejak Agustus 2015, pemain kelahiran Crewe ini harus beristirahat selama tiga bulan dan melewatkan 19 pertandingan. Selain itu ia pernah dikabarkan mengidap suatu virus yang menjangkiti tubuhnya.

Wigan tampaknya berjodoh dengan Powell. Sempat dimainkan beberapa laga bersama Louis van Gaal, Powell kemudian menerima kembali pinangan Wigan setelah kontraknya tidak diperpanjang Setan Merah. Bersama The Latics ia berusaha untuk mengembalikan kembali permainan terbaiknya seperti saat dia masih membela Crewe Alexandra beberapa musim silam.

“Saya tidak bermain dalam jangka waktu yang lama. Saya juga mengalami cedera yang panjang. Mudah-mudahan saya bisa melewati itu semua dan berjuang untuk bermain sepakbola lagi. Saatnya saya mendapatkan permainan saya kembali,” ungkap Powell beberapa bulan yang lalu.