Banyak yang mengatakan bahwa musim lalu adalah musim tersukses pasca Sir Alex Ferguson pensiun. Mengantongi tiga gelar di mana salah satunya meraih Europa League untuk pertama kalinya adalah bukti keberhasilan Mou di musim lalu. Akan tetapi tidak sedikit yang menganggap bahwa musim lalu sama buruknya dengan musim-musim sebelumnya. Sulit mencetak gol, terlalu pragmatis, dan ketergantungan terhadap Zlatan Ibrahimovic, menjadi penyebab United hanya finis di posisi keenam.

Lantas apa sajakah yang harus diperbaiki oleh Manchester United di musim depan? Disadur dari Manchester Evening News terdapat tiga hal yang harus diperbaiki Iblis Merah agar keinginannya bisa meraih gelar liga ke-21 musim depan bisa terpenuhi.

Harus Lebih Tajam di Depan Gawang

Kurang tajamnya United di depan gawang menjadi faktor terbesar bagi Setan Merah. Anthony Martial dan kolega hanya mencetak 54 gol atau jauh lebih sedikit dengan tim-tim di peringkat bawahnya seperti Everton (62 gol) bahkan Bournemouth (55 gol). Meski angka 54 jauh lebih baik ketimbang musim lalu yang hanya 49 gol namun tetap saja ini tidak mencerminkan United yang dikenal memiliki lini depan yang tajam di depan gawang.

Musim lalu sebenarnya Manchester United membuat 425 peluang. Angka ini jauh lebih banyak ketimbang sang juara Chelsea yang hanya 367. Namun dari 425 tersebut hanya 12,9 persen yang bisa diubah menjadi gol. United berada dalam peringkat ke-17 soal mengkonversi peluang di musim lalu. Dan meski seorang Zlatan Ibrahimovic mampu membuat 28 gol di musim lalu, namun ia juga menyia-nyiakan 17 peluang yang merupakan tertinggi dibanding para pemain Premier League lainnya.

Striker Harus Punya Partner

Jika kita melihat Tottenham Hotspur, tentu kita akan berdecak kagum ketika melihat kolaborasi Son, Dele Ali, dan Harry Kane, membuat 61 dari total 86 gol yang dibuat Spurs. Kesatuan unit seperti itulah yang harus dimiliki United musim depan.

Ibrahimovic memang mencetak 17 gol, namun di bawah Ibra hanya ada Juan Mata yang hanya mampu membuat enam gol. Bahkan gol yang diciptakan striker United lain tidak ada yang mampu menyamai setidaknya setengah dari apa yang dibuat Ibra. Rooney hanya membuat lima gol, Martial empat gol dan Rashford lima gol.

Akan tetapi hingga saat ini belum jelas siapa yang akan menjadi striker United musim depan. Negosiasi Morata belum mencapai titik terang. Belotti memiliki harga terlalu mahal. Sementara Lukaku kemungkinan akan kembali ke Chelsea. Siapapun yang nantinya akan direkrut oleh Mou tentunya diharapkan si striker utama mampu bekerja sama dengan baik bersama para striker lainnya agar bisa membuat setan merah kembali tajam di depan gawang.

Kalahkan tim Besar dan Kembalikan Keangkeran Old Trafford

Musim lalu, Setan Merah juga memiliki catatan buruk jika menghadapi tim-tim berposisi di enam besar. Mereka hanya meraih dua kemenangan dan empat kali menderita kekalahan. Bandingkan dengan dua periode di bawah asuhan Van Gaal yang sanggup mengumpulkan lima kemenangan dan tiga hasil imbang.

Terkadang mereka menampilkan permainan yang terkesan seadanya seperti ketika melawan Liverpool dan Manchester City. Satu penampilan bagus ketika melawan Chelsea tidak bisa diulang ketika melawan Arsenal dan Tottenham Hotspur di akhir musim.

Mourinho sebenarnya dikenal memiliki prinsip kepelatihan yang bernama “semua dalam satu ikatan”. Biasanya taktik ini dilakukan dengan meraih kemenangan sebanyak-banyaknya di awal kompetisi lalu menciptakan selisih poin yang jauh sebelum mereka mengakhiri musim sebagai juara. Caranya adalah dengan meraih kemenangan melawan klub-klub kecil lalu berusaha untuk tidak kalah melawan tim-tim besar di partai kandang. Mou dengan sukses menjalankannya di musim 2004/2005.

United sebenarnya bisa melakukan apa yang dilakukan Chelsea 13 tahun silam. Namun mereka terganggu dengan kurang angkernya Old Trafford sebagai kandang mereka. OT hanya mampu memberikan delapan kemenangan dan 10 laga berakhir imbang. Mereka tidak bisa mengalahkan tim-tim macam Burnley, WBA, Hull, Swansea, Bournemouth, Stoke City, dan West Ham United. Hal ini tentu tidak boleh diulang oleh Manchester United musim depan jika menginginkan gelar Premier League kembali ke kota Manchester.

*Tulisan ini merupakan saduran dari tulisan Hesham Bilal Hafiz dari Manchester Evening News dengan beberapa perubahan.