Tanggal 4 Maret 2012, Manchester United datang ke White Hart Lane dengan misi untuk mengejar pimpinan klasemen saat itu Manchester City. Bermain melawan Tottenham Hotspur, Setan Merah yang kala itu masih dimanajeri Sir Alex Ferguson menang dengan skor 3-1 melalui dwigol Ashley Young dan satu gol Wayne Rooney. Sementara satu-satunya gol si lili putih dicetak oleh Jermain Defoe.

Akan tetapi pertemuan itu juga menjadi kemenangan terakhir Setan Merah di London utara. Bahkan di musim 2011/2012 tersebut juga merupakan musim terakhir di mana Manchester United bisa menang dua kali dalam semusim atas Spurs.

Setelah kemenangan tersebut United terkesan begitu kesulitan untuk bisa mengalahkan juara Piala Liga 2008 tersebut. Dari 10 laga terakhir, United kalah tiga kali dan seri tiga kali atas rival abadi Arsenal tersebut. Bahkan dua dari tiga kekalahan tersebut didapat di kandang United.

Juara delapan kali Piala FA tersebut sedang berada dalam fase terbaiknya setelah diambil alih oleh Mauricio Pochettino tiga musim silam. Mantan pemain belakang timnas Argentina tersebut mampu menjadikan Spurs sebagai tim yang disegani beberapa musim terakhir meski mayoritas diisi oleh para pemain-pemain muda. Para pemainnya macam Eric Dier, Harry Kane, Dany Rose, serta Delle Alli, juga sudah menjadi langganan timnas Inggris beberapa tahun terakhir. Musim ini juga sudah dipastikan kalau mereka akan finis lebih baik dari rivalnya si meriam London.

Misi Merusak Pesta Spurs

Kemungkinan besar laga ke-185 kedua kesebelasan ini akan menguras banyak emosi. Terutama bagi para supporter Spurs. Laga ini nanti akan menjadi laga kandang terakhir mereka di musim ini sekaligus laga terakhir mereka di White Hart Lane sebelum stadion yang sudah digunakan sejak 1899 itu dirubuhkan. Musim depan mereka akan menggunakan Wembley untuk sementara sebelum stadion baru mereka Northumberland Development Project siap digunakan 2018 mendatang.

Hal ini bisa saja dimanfaatkan oleh kubu United untuk merusak pesta perpisahan Spurs di rumahnya. Di musim ini Manchester United mengukuhkan kesebelasannya sebagai tim yang terbilang kuat di partai tandang. Mereka berada di posisi ketiga dalam urusan perolehan poin di kandang lawan.

Akan tetapi semua catatan itu menjadi tidak ada artinya mengingat Spurs sendiri merupakan tim yang sangat kuat di kandangnya. Musim ini saja mereka menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di kandang. Gawang mereka pun baru kebobolan delapan kali di White Hart Lane.

Bukan tidak mungkin, juara Piala FA 1991 ini akan bermain habis-habisan meski mereka sudah dipastikan tidak akan bisa mengejar nilai Chelsea (yang sudah dipastikan juara kemarin). Di laga nanti mereka bisa menurunkan hampir semua pemain terbaiknya kecuali Danny Rose yang masih belum sembuh dari cedera.

Sementara itu United masih tanpa beberapa pilarnya termasuk Marouane Fellaini yang masih menjalani skorsing atas kartu merahnya melawan City. Selain itu, juara liga 20 kali tersebut juga masih dilandan kelelahan yang luar biasa mengingat Kamis lalu mereka baru saja bermain di Europa League. Setelah melawan Spurs nanti, United bahkan harus kembali bertanding melawan Southampton di pertandingan tunda pekan ke-28.

Maka dari itu ada kemungkinan Manchester United untuk kembali memainkan beberapa pemain cadangannya seperti ketika takluk 2-0 dari Arsenal. Hal ini patut dilakukan oleh Jose Mourinho untuk menjaga para pemain utamanya agar bisa fit di final Liga Europa. Spurs bisa memaksimalkan situasi ini mengingat mereka memiliki kuartet maut dalam diri Ali, Kane, Son, dan Eriksen. Dari 71 gol yang dibuat Spurs, 58 diantaranya dibuat oleh keempat pemain tersebut.

Meski Harry Kane dan Delle Ali akan menjadi ancaman utama bagi lini belakang United, namun ada baiknya jika perhatian lini belakang si merah juga ditujukan kepada Eriksen dan Son Heung Min. Dikutip dari WhoScored Eriksen merupakan pemain Spurs terbanyak yang sering menembak ke gawang lawan dengan rataan 3,8 sepakan per laga. Sementara Son sudah mencetak empat gol dari enam laga terakhirnya dan menjadi pemainn terbaik liga Inggris di bulan April.

Kemungkinan besar United menjadi kesebelasan yang tidak diunggulkan di laga ini. Namun mereka masih memiliki peluang untuk menang apabila mampu memanfaatkan celah di lini pertahanan Spurs dan memaksimalkan serangan balik. Dari empat kekalahan yang diterima si lili putih, dua kekalahan terakhir (melawan Liverpool dan West Ham) diakibatkan melalui gol-gol yang berasal dari serangan balik.

 

Perkiraan Formasi

MANCHESTER UNITED

De Gea, Darmian, Jones, Smalling, Blind, Carrick, Herrera, Martial, Mata, Mkhitaryan, Rooney

TOTTENHAM HOTSPUR

Lloris, Walker, Vertonghen, Alderweireld, Davies, Wanyama, Dier, Eriksen, Alli, Son Heung Min, Kane