Bagi seorang Zlatan Ibrahimovic, umur hanya benar-benar sebuah angka yang tidak penting untuk dibicarakan. Yang lebih penting adalah performa di lapangan, jumlah gol yang ditorehkan, dan rekor yang dipecahkan. Kalimat tersebut tampak cocok untuk menggambarkan musim 2016/2017 bagi seorang Zlatan bersama Manchester United.

Didatangkan dari PSG dengan status bebas transfer dan dengan status sebagai pencetak 50 gol dari 51 pertandingan di musim sebelumnya, Zlatan sempat diragukan akan mampu menaklukan Inggris yang terkenal kompetitif. Berbagai analisis yang mengatakan Zlatan tak akan tampil maksimal pun bermunculan. Tapi pada akhirnya, hukum memang tidak sepenuhnya berlaku bagi Zlatan. Normalnya, 35 tahun bukanlah umur yang tepat untuk terus melanjutkan karir di level teratas.

Pemain asal Swedia itu memulai pertunjukan dengan baik, satu golnya ke gawang Leicester City membuat United membukam musim dengan trofi Community Shield. Tandukan Zlatan pada menit ke-83 tak mampu dihalau oleh Kasper Schmeichel dan akirnya United menang dengan skor 2-1.

Laga debutnya di Liga Primer juga tak kalah apik, ia sukses mencetak satu gol dari luar kotak penalti ke gawang Bournemouth. Dua gol dari dua pertandingan, pencapaian yang luar biasa tentunya bagi seorang pemain 35 tahun meski masih sangat dini untuk mengatakan ia tidak mengalami penurunan performa.

Pada 19 Agustus, Zlatan tampil untuk pertama kalinya di stadion kebanggan fans United, Old Trafford. Hasilnya kembali membanggakan. Zlatan berhasil menyarangkan dua gol ke gawang Southampton dan United kembali keluar sebagai pemenang.

Catatan empat gol dalam tiga pertandignan membuatnya dipercaya akan kembali bersinar, tapi sayangnya Zlatan hanya mencetak dua gol dari 13 laga sesudahnya. Zlatan mulai kembali menemukan performa terbaiknya pada bulan November. Dua gol ke gawang Swansea mengawali catatan 13 gol dan empat asis dalam 13 pertandingan. Pada periode itu, ia hanya gagal merobek jala gawang lawan sebanyak tiga kali.

Penampilan apik itu membuat ia berhasil mencapai 14 gol di Liga Primer, yang berarti ia bisa menjadi pencetak 15 gol tertua sepanjang sejarah Liga Primer. Benar saja, pada pertandingan di mana United menaklukan Leicester dengan tiga gol tanpa balas, satu gol Zlatan membuatnya menjadi pencetak 15 gol tertua dengan usia 35 tahun 125 hari.

Pada pertengahan Februari, Zlatan berhasil mencetak hattrick pertamanya bagi United kala menjamu Saint Etienne di Old Trafford. Pada akhir bulan itu juga ia berhasil kembali mencetak gol di Wembley, kali ini ia sukses membuat United keluar sebagai kampiun EFL Cup setelah dua golnya membantu United menang dengan skor 3-2 atas Southampton.

Zlatan terus bermain apik setelah itu meskipun catatan golnya mulai menurun. Petaka hadir pada 20 April di mana United bertemu dengan Anderlecht. Zlatan salah mendarat setelah melakukan duel udara yang mengakibatkan ia harus menyudahi musim pertamanya di United lebih cepat.

Jika ditotal, ia berhasil mencetak 28 gol dan sembilan asis di semua kompetisi. Meski sudah berumur, ia terbukti masih berbahaya dengan catatan tembakan per pertandingannya yang mencapai 4,1. Hanya kalah dari Sergio Aguero dengan raihan 4,5 tembakan per pertandingan.

Zlatan berhasil memberikan solusi permasalahan striker bagi United setelah musim sebelumnya topskor United atas nama Anthony Martial hanya bisa mencapai angka 17 gol semusim. Terakhir pemain United yang berhasil mencapai 20 gol adalah Robin Van Perise di akhir kepemimpinan Sir Alex Ferguson yaitu musim 2012/2013.

Catatan tersebut tentu saja akan bertambah jika ia tidak mengalami cedera. Zlatan harus merelakan 10 pertandingan terakhir United. Meski begitu, raihan 28 gol untuk pemain berusia 35 tahun tentu saja adalah sebuah pencapaian yang luar biasa.

Selain kemampuan mencetak gol, Zlatan juga memiliki kualitas dalam umpan yang ia berikan. Ia total mencatatkan 48 umpan kunci di sepanjang musim, yang mana itu adalah catatan terbaik di kalangan seluruh striker Liga Primer. Secara garis besar, performa Zlatan sangat baik dengan rating 7,41 dari Whoscored di Liga Primer.

Musim depan, Zlatan dipastikan tidak akan memperkuat Manchester United karena fokus untuk pemulihan cederanya. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi penyerang timnas Swedia ini untuk memperpanjang kontrak di musim 2018/2019.