Manchester United berhasil menang 4-0 atas West Ham United dalam laga perdana Premier League musim 2017/2018 di Old Trafford, Minggu (13/8) malam WIB. Dua gol United diborong rekrutan anyar, Romelu Lukaku pada menit ke-33 dan ke-52 serta Anthony Martial pada menit ke-87 dan Paul Pogba menit ke-90. Berikut kami sajikan 4 catatan penting dari kemenangan Manchester United atas West Ham.

Matic yang Berfungsi Baik

Hal terpenting dari pertandingan tadi malam adalah bagaimana Nemanja Matic mampu mengontrol lini tengah dengan baik. Saking bagusnya, United seperti tidak menguasai lini tengah karena lebih mendominasi di area sayap dan penyerangan.

Matic tampil sesuai harapan. Ia menjadi katalisator di lini tengah United. Kehadiran Matic membuat West Ham kesulitan membangun serangan dari tengah. Bola mesti dipindahkan ke kedua sisi di mana Daley Blind dan Antonio Valencia pun bermain baik.

Kehadiran Matic membebaskan Paul Pogba dari beban untuk bermain bertahan. Hal ini kelihatan betul dari pergerakan Pogba yang begitu bebas. Gelandang timnas Prancis ini beroperasi hampir di semua sisi, kiri dan kanan, depan dan belakang. Beberapa kali Pogba bahkan menunjukkan kemampuan individual yang membuat para penonton bertepuk tangan.

Hal lain yang terlihat dari berfungsinya seorang Matic adalah pergerakan kedua fullback United yang dihuni Antonio Valencia dan Daley Blind yang begitu cair. Blind bisa dibilang lebih menonjol karena di sisi kiri tak ada gelandang yang beroperasi sehingga ia mesti naik menyerang.

Transisi Bertahan-Menyerang

Senjata andalan dari skema permainan Jose Mourinho adalah soal transisi dari bertahan ke menyerang. Tentu Anda ingat bagaimana Mou kerap dicemooh karena menempatkan begitu banyak pemain belakang atau istilahnya “parkir bus”. Namun, dengan sistem ini, Mou bisa membawa Chelsea juara pada musim 2014/2015.

Alasannya adalah Mou bisa memaksimalkan transisi dari bertahan ke menyerang. Hal ini juga yang dibawa Mou pada musim keduanya bersama Manchester United. Di pertandingan menghadapi West Ham, transisi ini bisa dengan mudah terlihat.

Di babak pertama beberapa kali aliran serangan West Ham tertahan di kaki Matic. Dengan cepat pemain berkebangsaan Serbia tersebut mengirimkan umpan ke lini serang yang langsung berbuah peluang.

Skema ini tentu amat berbeda dengan apa yang ditunjukkan United saat bersama Louis van Gaal yang kelewat lama memegang bola tapi tak kunjung menjadi peluang. Di era Mou, penguasaan bola memang masih ada, tapi transisinya relatif lebih cepat. Apalagi, di lini serang United punya pemain yang bisa sprint seperti Rashford, Mata, Mkhitaryan, bahkan Lukaku.

Dua gol pertama United berawal dari transisi ini. Pada gol pertama, Matic langsung memberikan bola pada Rashford. Hanya beberapa kali dribel, Rashford langsung memberikan umpan terobosan pada Lukaku yang menyelesaikannya menjadi gol.

Gol kedua United pun berawal dari transisi di mana Rashford dihentikan paksa oleh Pablo Zabaleta. Tendangan bebas yang dieksekusi Mkhitaryan dikonversi menjadi gol oleh Lukaku.

Suplai Minim Lukaku

Lukaku memang bukan striker manja yang harus disuplai umpan-umpan tepat sasaran. Namun, ia akan lebih maksimal apabila mendapatkan umpan-umpan seperti itu.

Dalam pertandingan menghadapi West Ham, bisa dihitung dengan jari berapa umpan silang yang mengarah pada Lukaku. Hal ini jelas berbeda dengan apa yang ia hadapi di Everton saat kedua sayap The Toffees rajin mengirimkan umpan silang.

Meskipun demikian, Mou berhasil membangkitkan potensi lain dari Lukaku. Selain kuat menjaga bola, Lukaku pun cukup cepat untuk berlari menyambut umpan terobosan seperti yang ia perlihatkan pada gol pertama.

Bermain Atraktif

Ini merupakan poin terakhir dari 4 catatan penting dari kemenangan Manchester United atas West Ham. Buat penggemar Manchester United, momen saat mengalahkan Chelsea di putaran kedua musim lalu punya kesan yang mendalam. Bukan cuma hasil akhir yang menunjukkan kemenangan buat The Red Devils, tapi juga gaya bermain United yang begitu ngotot dan atraktif.

Dalam pertandingan menghadapi West Ham, hal serupa juga terjadi. Karena transisi yang begitu cepat, para penggemar disajikan pengalaman yang tak karuan. Bayangkan saja, jantung mereka berdegup kencang karena West Ham mati-matian menyerang. Namun, beberapa detik kemudian, jantung mereka berdegup karena berharap Rashford bisa mencetak gol lewat serangan balik.

Selain gaya bermain, beberapa pemain juga menunjukkan kemampuan individunya. Salah satu yang menonjol adalah Paul Pogba. Ia beberapa kali mempertontonkan kemampuannya dalam dribel dan melewati lawan. Selain itu, Mata juga dan Blind juga tampil apik dalam menyisir sayap. Mkhitaryan? Tak usah ditanya.

Sementara itu, salah satu yang mengejutkan adalah bagaimana Matic bisa begitu tenang dan melewati sejumlah pemain. Bahkan, diakhiri dengan umpan yang hampir menambah keunggulan. Malah, tak sedikit yang bertanya, “Ini Matic, atau Messi?”