Dalam laga menghadapi FC Basel tengah pekan lalu, Jose Mourinho membuat enam perubahan dari susunan sebelas awal ketika menghadapi Stoke City. Beberapa kejutan hadir terutama di sektor lini belakang. Selain kembalinya Ashley Young, nama Victor Lindelof dan Chris Smalling juga hadir mengisi slot dua bek tengah yang merupakan wilayah Phil Jones dan Eric Bailly.

Spesial bagi Lindelof, ini merupakan debut pertamanya bermain di Old Trafford. Laga ini seolah menjadi tes mengenai kelayakannya berbaju merah Manchester. Selama 90 menit, Lindelof (bersama Smalling) mampu untuk menjaga gawang David De Gea tetap bersih dari kemasukan. Hal ini setidaknya menghilangkan sedikit keraguan sempat yang mengarah kepada bek berusia 23 tahun tersebut.

“Saya memperhatikan apa yang mereka tulis tentang saya, tapi hal tersebut bukan menjadi sesuatu yang saya fokuskan. Saya mencoba untuk konsentrasi pada permainan saya dan membuat saya lebih banyak masuk dalam tim,” ujarnya seperti dikutip Metro.

Ia menambahkan, “Saya pikir debut yang saya lakukan sangat bagus. Memainkan laga pertama saya di Old Trafford adalah sesuatu yang sudah saya tunggu-tunggu. Rasanya sangat bagus.”

Namun jika berkaca pada pertandingan menghadapi Basel, permainan Lindelof sebenarnya belum menuju kata sempurna. Beberapa kali ia terlihat gugup ketika menguasai bola. Aksi bertahannya pun tidak terlalu baik. Ia hanya membuat satu tekel dan satu kali memenangi duel udara.

Bahkan dalam sebuah kesempatan ia dikelabui oleh salah satu pemain Basel di kotak penalti United. Hal inilah yang ingin diperbaiki olehnya jika mendapat kesempatan untuk kembali bermain.

“Saya memainkan permainan yang mencerminkan diri saya dan melakukan apa yang diperintahkan kepada saya di lapangan. Sekarang saya meninggalkan pertandingan (melawan Basel) untuk sementara dan menonton pertandingannya kembali untuk melihat apakah ada yang bisa saya perbaiki atau tidak,” ujarnya.

Ia menambakan, “Saya merasa cukup percaya diri dan tahu apa yang bisa saya lakukan. Itulah yang ingin saya lakukan di atas lapangan.”

Meski masih memiliki kekurangan, namun ada satu kelebihan yang ditampilkan Lindelof dalam laga menghadapi Basel tersebut. Hal itu adalah kualitas passing-nya yang sangat akurat. Dalam laga tersebut, umpannya hanya lima kali saja yang tidak menemui sasaran. Ia bahkan mampu membuat satu peluang pada babak pertama. Mayoritas umpannya bahkan lebih banyak mengarah kepada para pemain yang berada di depannya. Berbeda dengan Smalling yang beberapa kali mengembalikan bola ke David De Gea.

Kemampuan ball playing defender inilah yang bisa dimanfaatkan oleh United mengingat mereka jarang memiliki pemain belakang yang jago dalam mendistribusikan bola. Terakhir kali Setan Merah memiliki pemain seperti ini dalam diri Rio Ferdinand.

Sebelum memutuskan untuk merekrut Lindelof, United sebenarnya sempat diisukan akan merekrut nama-nama macam John Stones, Nicolas Otamendi, dan Sergio Ramos. Akan tetapi pilihan jatuh kepada Lindelof mengingat United sudah pernah melakukan penawaran langsung.

Lindelof sendiri sempat mengaku bahwa ia lebih senang ketika bola berada di kakinya. Hal ini membuat dirinya menjadi lebih tenang karena ia sanggup untuk membaca pertandingan sembari menjaga pertahanan timnya.

“Saya pikir, saya menjadi sedikit lebih tenang ketika bola berada di kaki saya. Dengan bola berada di kaki saya maka saya bisa membaca permainan menjadi lebih baik. Selain itu saya juga bisa membuat para pemain yang berdiri di depan saya menjadi lebih tenang karena mengetahui bahwa saya akan melindungi mereka,” ujarnya kepada Inside United Agustus lalu.

Kualitas yang dimiliki Lindelof tersebut bahkan mendatangkan pujian dari Jose Mourinho. Ia mengatakan, “Saya tidak memiliki masalah jika Lindelof bermain di Premier League. Dia mungkin membuat kesalahan di Premier League namun itu akan menjadi proses adaptasinya namun Victor adalah pemain belakang yang memiliki kualitas ketika menyerang dari lini tengah,” ujarnya.

Sumber: Metro, Inside United, The People Person