foto: huffpost.com

Nama Danny Drinkwater di kalangan gelandang-gelandang asal Inggris mungkin tidak setenar Jordan Henderson, Delle Alli, atau Adam Lallana. Namun duetnya bersama N’Golo Kante di lini tengah Leicester City adalah salah satu faktor The Foxes mengejutkan dunia setelah keluar sebagai kampiun Liga Primer Inggris.

Drinkwater mungkin tidak akan mengira ia akan mencapai prestasi seperti itu. Meski tercantum pada daftar nama skuat Manchester United, pria yang merayakan ulang tahun ke-27 pada hari ini tidak pernah mencicipi satu pun pertandingan berseagam United. Ia juga tak mampu menembus skuat tim nasional Inggris dan harapan itu sepertinya benar-benar hilang. Tapi semua keterbatasan itu ia hadapi dan berhasil membawa Leicester juara.

Pemain bernomor punggung “4” ini lahir di kota Manchester. Drinkwater memilih Manchester United sebagai langkah awalnya menjadi pesepakbola dengan bergabung bersama akademi United ketika berusia sembilan tahun. Pada tahun 2006, Drinkwater mulai bermain untuk skuat U-18 United dan akhirnya membela tim reserves.

Jalan yang sepertinya sudah terlihat bagaimana akhirnya, yaitu cepat atau lambat ia akan bermain untuk tim utama United. Namun, saat itu United berisikian pemain-pemain berkualitas seperti Paul Scholes, Michael Carrick, serta Darren Fletcher. Kondisi ini tentu kurang nyaman untuk Drinkwater.

Empat musim sejak 2008 ia lalui tanpa sekali pun bermain untuk tim utama. Rekannya di tim utama, Danny Welbeck, perlahan dipercaya untuk mengisi lini depan United. Tapi tidak untuk Drinkwater. Akhirnya ia mencari jalan untuk mendapat kesempatan bermain dan solusinya adalah dipinjamkan ke klub lain.

Hingga tahun 2012, ia dipinjamkan ke berbagai klub kecil seperti  Huddersfield Town, Cardiff City, Watford, serta Barnsley. Begitulah balada menjadi pemain muda di tim besar jika tidak dipandang sebagai pemain muda bertalenta luar biasa. Biasanya hanya akan menjadi pemain andalan tim muda, tidak hingga tim senior. Itulah yang Drinkwater rasakan.

Masa peminjamannya pun tidak berlangsun sangat baik, namun tidak buruk juga memang. Ia tidak sampai berhasil menjadi pemain kunci tim yang meminjamnya. Leicester City akhirnya tertarik untuk memakai jasanya pada Januari 2012. Meskipun berat, Drinkwater meninggalkan United di mana masa depannya tidak menentu di sana.

“Saya kecewa setiap mengalami kekalahan, tapi jujur, saya paling kecewa ketika meninggalkan United. Saya mendukung mereka. United adalah klub masa kecil saya dan saya bermain untuk tim reserve untuk beberapa tahun. Saya menjalani dua tahun masa pinjaman dan tak ingin kembali ke tim reserve,” ujar Drinkwater.

Bersama Leciester, Drinkwater mengunci satu tempat di lini tengah The Foxes. Leicester saat itu masih berkutat di Championship. Penampilan Drinkwater terus meningkat saat itu hingga akhirnya ia berhasil membawa Leicester juara Championship musim 2013/2014 dan promosi ke Liga Primer. Secara individu, Drinkwater juga mampu meraih prestasi dengan dinobatkan dalam skuat terbaik Divisi Championship musim itu bersama dua rekannya, Kasper Schmeicel dan Wes Morgan.

Puncaknya tentu adalah musim lalu ketika ia berhasil membawa Leicester juara Liga Primer. Ia mampu menjadi bagian dari solidnya lini tengah anak asuh Claudio Ranieri bersama N’golo Kante, Marc Albringthon, dan Riyad Mahrez. Kerja kerasnya terbayar sudah. Meski masa depannya sempat tidak menentu, tapi Drinkwater berhasil merasakan bagaimana gelar juara liga. Terlebih dengan tim yang tidak diunggulkan seperti Leicester.

Di level timnas, Drinkwater sebenarnya pernah memperkuat timnas Inggtis U-18 dan U-19 ketika ia masih bermain sebagai pemain reserve United. Namun ia tak mampu meneruskannya hingga ke timnas senior. Hingga pada akhirnya, Roy Hodgson terpincut melihat kontribusi Drinkwater untuk Leicester musim lalu. Debutnya terjadi pada pertandingan melawan Belanda di Wembley dan ia keluar sebagai man of the match.

Musim panas lalu, Drinkwater dirumorkan akan kembali ke United dengan mahal 30 juta paun. Drinkwater adalah salah satu pemain ‘buangan’ United yang berhasil meraih gelar liga. Pemain lain dengan kasus serupa adalah Paul Pogba dan Gerrard Pique.

Selamat ulang tahun, Danny!