Salah satu wasit terbaik Inggris, Mark Clattenburg, secara resmi memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai wasit di Liga Primer Inggris. Namun, Clattenburg tidak gantung peluit. Ia memutuskan untuk pindah dan bekerja di Federasi Sepakbola Arab Saudi, SAFF.

Belum diketahui posisi apa yang akan dijabat Mark di negara tersebut. Namun banyak yang memprediksi pria berusia 41 tahun ini akan menjabat sebagai Kepala Komite Wasit SAFF yang sebelumnya dijabat oleh Howard Webb. Webb sendiri mundur dari posisi tersebut 11 hari lalu untuk menerima pekerjaan sebagai Kepala Video Asisten Wasit (VAR) di kompetisi MLS.

Banyak yang mengatakan bahwa uang menjadi alasan Mark untuk pergi meninggalkan Inggris. Bahkan sebelumnya wasit yang memimpin pertandingan pertamanya di usia 25 tahun ini ditawari untuk menjadi wasit di Liga Super China. Bahkan harian The Sun mengatakan bahwa alasan Mark mundur adalah karena adanya ketidakcocokan antara ia dan PGMOL. Mark sendiri mengucapkan bahwa alasan dirinya mundur adalah karena ia merasa sudah cukup untuk mengabdi di kompetisi liga primer.

“Berapa lama lagi saya bertahan menjadi wasit? Saya sudah 12 tahun di Premier League. 12 tahun yang sangat indah,” tutur Mark.

Ia menambahkan, “Ini adalah langkah yang sangat penting. Kami memiliki wasit-wasit professional di negara yang saya tinggalkan, itu merupakan hal yang positif.”

Bisa dikatakan bahwa Mark adalah produk terbaik di dunia perwasitan Inggris setelah nama-nama macam Jack Taylor, David Elleray, Graham Poll, dan Howard Webb. Bahkan PGMOL selaku badan yang mengawasi dunia perwasitan di kompetisi Liga Primer menyebut bahwa Mark adalah salah satu aset terbaiknya.

Mark Clattenburg dan Laga-Laga Manchester United

Mark terakhir kali memipin partai Premier League adalah saat Arsenal mengalahkan Hull City 2-0. Saat itu dirinya membuat keputusan kontroversial dengan mengesahkan gol Alexis Sanchez yang berbau handball. Pada 2016 lalu Mark mencatat hattrick setelah memimpin tiga partai final yaitu Liga Champions, Piala FA, dan Piala Eropa. Sepanjang kariernya Mark sudah memimpin tujuh partai kategori final.

Dapat dikatakan bahwa Mark sering memimpin pertandingan yang melibatkan Manchester United. Sepanjang kariernya, wasit yang sudah mengeluarkan 90 kartu merah ini telah memimpin pertandingan Setan Merah sebanyak 41 kali. Dan dalam 41 laga tersebut terdapat beberapa laga menarik Setan Merah yang pernah dipimpin Mark.

Manchester United 0-0 Tottenham Hotspur (4 Januari 2005)

Laga ini menjadi laga pertama Manchester United yang dipimpin oleh Mark yang saat itu masih berusia 29 tahun. Saat itu ia membuat keputusan mengejutkan dengan tidak mengesahkan gol yang dicetak oleh Pedro Mendes meski bola sudah jelas-jelas telah melewati garis gawang penjagaan Roy Carroll.

Manchester United 2-0 Tottenham Hotspur (30 Oktober 2010)

Lagi-lagi melawan Spurs dan United lagi-lagi diuntungkan malam itu. Nani yang saat itu dijatuhkan oleh Wilson Palacios meminta pinalti yang tak digubris oleh Mark. Bola kemudian bergulir dan menyentuh tangan winger Portugal tersebut.

Penjaga gawang Spurs Heurelho Gomes yang menganggap ada pelanggaran berupa handball tersebut langsung mendiamkan bola dan bersiap mengambil tendangan bebas. Nani yang menganggap bahwa tidak ada pelanggaran tersebut kemudian menunjuk bola yang dibalas dengan gestur Mark yang seolah-olah mengatakan bahwa permainan terus berlanjut. Nani kemudian dengan mudah menceploskan bola ke gawang Gomes.

Chelsea 2-3 Manchester United (28 Oktober 2012)

United yang unggul 2-0 di babak pertama justru dapat dikejar oleh dua gol The Blues yang dicetak Juan Mata dan Ramires. Namun beberapa menit berselang Mark memberikan kartu merah kepada Branislav Ivanovic yang dianggap melakukan professional foul terhadap Ashley young.

Tidak berselang lama Mark kemudian memberikan kartu merah kepada Fernando Torres yang dianggap melakukan diving. Padahal menurut tayangan ulang tulang kering El Nino terkena bagian bawah sepatu dari Jonny Evans. Upaya Roberto Di Matteo yang saat itu sudah mempersiapkan Daniel Sturridge pun urung dilakukan.

*

Selain laga-laga tersebut, masih banyak momen-momen yang terjadi ketika Mark memimpin pertandingan Manchester United. Antara lain adalah ketika Mark memberikan tiga pinalti kepada Liverpool di tahun 2014, mengkartumerah Ander Herrera ketika United melawan Burnley, bahkan Mark menjadi satu diantara jutaan pasang mata yang menyaksikan Wayne Rooney memecahkan rekor gol Sir Bobby Charlton.