Penggawa anyar Manchester United, Romelu Lukaku, sudah memilih nomor punggung yang akan digunakan pada musim depan. Pemain berkebangsaan Belgia yang kini berusia 24 tahun tersebut memilih nomor sembilan. Berbicara nomor sembilan di United, kita tentunya mengingat siapa saja yang pernah memakai nomor tersebut.

Akan tetapi kebanyakan dari kita tentu hanya mengetahui nama-nama seperti Andy Cole, Brian Mc’Clair, Louis Saha, Dimitar Berbatov, Radamel Falcao, serta duo Anthony Martial dan Zlatan Ibrahimovic saja.

Hal ini terbilang wajar mengingat sebelum era Premier League, nomor pemain kerap berubah karena disesuaikan dengan posisi bermain. Selain tujuh pemain tersebut, ada beberapa nama lain yang identik dengan nomor sembilan. Lantas siapa sajakah pemain nomor sembilan United yang sering dilupakan para fans Setan Merah.

Tommy Taylor (1952-1958)

Salah satu korban dalam Tragedi Munich ini merupakan striker yang dikenal memiliki fisik kokoh serta dua kaki yang kuat. Direkrut dari Barnsley seharga 29.999 pounds, Taylor mencetak 131 gol dalam 191 pertandingan dalam enam musim berbaju Setan Merah.

Meski rasio golnya sama dengan yang dimiliki Ruud van Nistelrooy yaitu 0,68 gol per laga, namun jumlah laga yang dilalui RVN lebih banyak ketimbang Taylor. Selain itu pemakai nomor sembilan ini juga membuat 16 gol dalam 19 caps nya bersama timnas Inggris. Legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano, bahkan hanya butuh satu kata untuk mendeskripsikan Taylor, yaitu ‘magnifico’.

Stuart ‘Pancho’ Pearson

Striker yang direkrut dari Hull City ini dikenal dengan panggilan ‘pancho’ dikarenakan perayaan golnya yang kerap mengepalkan tangan seolah-olah akan bertanding panco. Dia merupakan striker andalan United di bawah asuhan Tommy Docherty sejak 1974 hingga 1979.

Memperkuat Setan Merah sebanyak 180 penampilan, Stuart mencetak 66 gol serta berperan dalam keberhasilan United memenangi Piala FA 1977 sekaligus menggagalkan ambisi Liverpool untuk meraih treble.

Joe Jordan

Pria yang sekarang berusia 65 tahun ini lebih dikenal karena penampilannya yang menyeramkan. Bayangkan saja, gigi depannya ompong karena terkena tendangan pemain lawan semasa masih membela Leeds United.

Akan tetapi itu semua merupakan cerminan dalam diri Joe bahwa dia adalah sosok yang sangat pemberani dan tidak kenal takut. Meski terlihat cukup brutal, namun jangan ragukan kemampuan Joe dalam urusan mencetak gol.

Ia dikenal sebagai striker dengan kemampuan finishing yang sangat baik di eranya. Memperkuat United sejak musim 1977/1978, Joe mencetak 41 gol dalam 126 penampilan. Pasca menjadi pesepakbola, pria yang pernah memperkuat AC Milan ini aktif dalam dunia kepelatihan. Sempat menjadi asisten pelatih Harry Redknapp di Tottenham Hotspur, Jordan kini menjabat sebagai asisten bagi Steve Agnew di Middlesbrough.

Frank Stapleton

Setan Merah di bawah asuhan Ron Atkinson rela mengeluarkan uang 900 ribu pounds (jumlah yang sangat besar kala itu) hanya untuk merekrut Frank Stapleton dari Arsenal. Akan tetapi jumlah itu terbilang sangat sepadan mengingat Stapleton membuat 75 gol di kompetisi domestik selama berbaju meriam gunners.

Berada di Manchester selama tujuh musim, Frank memamerkan kemampuannya perihal urusan mencetak gol. Ia meninggalkan catatan 78 gol dalam 288 penampilan serta dua trofi gelar Piala FA sebelum hijrah ke Ajax Amsterdam.

***

Jika berkaca kepada catatan tersebut, tentunya pengguna nomor sembilan di United dikenal sebagai penyerang-penyerang yang memiliki naluri gol yang sangat tinggi, kecuali Radamel Falcao. Para penggemar United tentu saja menginginkan Romelu Lukaku bisa memberikan banyak gol seperti legenda-legenda pemakai nomor sembilan sebelumnya.

Editor: Frasetya Vady Aditya