Sepanjang sejarahnya, FC Basel adalah satu-satunya klub Swiss yang pernah dihadapi oleh Manchester United pada kompetisi Eropa. Keduanya bertemu untuk pertama kali pada fase grup kedua Liga Champions musim 2002/2003. Total Manchester United sudah bertemu empat kali dengan juara 20 kali Liga Swiss tersebut. Berikut adalah ringkasan empat pertandingan United menghadapi FC Basel yang semuanya terjadi di Liga Champions.

FC Basel 1-3 Manchester United (Fase Grup Kedua Liga Champions, 26 November 2002)

Pertemuan pertama terjadi pada 26 November pada lanjutan fase grup kedua Liga Champions musim 2002/2003. Basel ketika itu masih diperkuat oleh nama-nama macam Pascal Zuberbuhler dan Hakan Yakin. Bermain di St Jakob Park, Iblis Merah sempat tertinggal terlebih dahulu ketika gawang Fabien Barthez dibobol oleh Christian Gimenez ketika babak pertama baru berjalan 35 detik.

Akan tetapi pada babak kedua segalanya berubah bagi United. Hanya butuh waktu enam menit bagi mereka untuk membalikkan keadaan. Ruud Van Nistelrooy menyamakan kedudukan melalui sundulan kepala memanfaatkan umpan Ole Gunnar Solskjaer pada menit ke-62. Ruud kembali mencetak gol kedua semenit berselang dengan aksi individunya. Ole kemudian melengkapi kemenangan United setelah lolos dari jebakan offside.

Manchester United 1-1 FC Basel (Fase Grup Kedua Liga Champions, 12 Maret 2003)

Setelah menyapu bersih empat pertandingan dengan kemenangan, Manchester United justru meraih hasil imbang ketika kembali bertemu Basel pada Matchday kelima. Aktornya lagi-lagi seorang Christian Gimenes. Top skor nomor tiga sepanjang sejarah Basel tersebut membukan keunggulan ketika laga berjalan 14 menit. Sepakan kerasnya ketika itu tidak bisa dihalau ole penjaga gawang Roy Carroll.

Iblis Merah butuh babak kedua untuk menyamakan kedudukan. Memanfaatkan umpan Ole Gunnar Solskjaer, Gary Neville mencetak gol melalui sepakan kaki kiri yang merupakan kaki terlemahnya. Bola sempat membentur kaki Thimothee Atouba sebelum masuk ke jala Pascal Zuberbuhler. Hasil imbang tersebut untungnya tidak berpengaruh terhadap posisi United yang mengakhiri Grup D dengan status juara grup.

Manchester United 3-3 FC Basel (Fase Grup Liga Champions, 27 September 2011)

Setelah sembilan tahun, kedua kesebelasan akhirnya bertemu kembali setelah berada satu grup pada Liga Champions musim 2011/2012. Akan tetapi kali ini Basel yang tampil mengejutkan ketika mampu menahan imbang United di Old Trafford pada laga kedua. United hanya butuh 17 menit lewat dua gol Danny Welbeck yang dikreasikan oleh Ryan Giggs. Sayang pada babak kedua mereka justru tampil kurang bergairah. Pada menit ke-58 Fabian Frei mencetak gol memanfaatkan bola muntah hasil sepak pojok rekan setimnya.

Tiga menit berselang, Frei yang lain yaitu Alexander menyamakan kedudukan memanfaatkan lemahnya penjagaan Rio Ferdinand dan Phil Jones. Pada menit 76, Alexander kembali mencetak gol melalui tendangan penalti. Komentator pertandingan saat itu bahkan terheran-heran dengan lini belakan United yang tampil ceroboh. Beruntung gol dari Ashley Young di menit terakhir menhindari United dari kekalahan.

FC Basel 2-1 Manchester United (Fase Grup Liga Champions, 7 Desember 2011)

Laga ini menjadi penentuan dimana salah satu tim yang kalah harus angkat koper dari kompetisi ini. Apesnya, nasib sial tersebut justru diperoleh United. Bermain di St Jakob Park, United kalah dikarenakan aksi cemerlang seorang Xherdan Shaqiri. Pemain yang sekarang bermain untuk Stoke City tersebut menjadi bintang berkat dua asis nya.

Asis pertama diberikan kepada Marco Streller pada menit kesembilan. Enam menit jelang pertandingan usai, ia mengkreasikan gol kedua yang dicetak Alexander Frei. United hanya mampu memperkecil ketertinggalan melalui Phil Jones di menit terakhir. Hasil ini membuat United harus tergusur ke Liga Europa karena menempati posisi ketiga di Grup C.

***

Note: BSC Young Boys sebenarnya adalah klub Swiss pertama yang akan dihadapi United. Tepatnya pada babak pre eliminasi Piala Champions musim 1958/1959. Akan tetapi, United mengundurkan diri dari kompetisi tersebut dikarenakan ingin fokus membangun tim pasca tragedi Munchen.