Ekspansi yang dilakukan China dalam dunia sepakbola ternyata tak hanya dengan merekrut pemain-pemain kelas dunia untuk bermain di kompetisi sepakbola Negeri Tirai Bambu tersebut. Mereka juga mulai melakukan ekspansi ke Eropa.

Pada musim lalu, beberapa klub kaya China sukses mendatangkan banyak pemain bintang dari klub-klub Eropa, di antaranya gelandang andalan Chelsea asal Brasil Oscar, dan tentunya mantan bomber Juventus asal Argentina, Carlos Tevez, yang kemudian mencatat sejarah sebagai pemain bergaji termahal di dunia setelah menerima tawaran sebesar 615 ribu paun per pekan dari Shanghai Senhua jelang akhir 2016.

Selain membajak banyak pemain bintang kelas dunia dari benua biru, ternyata China juga melakukan ekspansi dalam sepakbola dengan cara membeli saham klub-klub Eropa. Kabar terbaru, Manchester United pun telah turut pula menjadi salah satu klub incaran para pengusaha dari Tanah Tiongkok tersebut untuk mereka kuasai. Memang belum lama ini, laman Sunday Times melaporkan bahwa ada calon pembeli misterius dari China yang tertarik untuk membeli sebagian saham tim Setan Merah yang kini mayoritas dimiliki oleh keluarga Glazer, pengusaha asal Amerika Serikat (AS), sejak 2005.

Menurut sejumlah laporan lainnya yang beredar di media-media Inggris, beberapa pemegang saham United yang berasal dari perorangan independen juga telah dihubungi oleh pihak perusahaan China tersebut.

Kabarnya, uang miliaran dolar AS sudah disiapkan untuk mengakuisisi The Red Devils dari tangan keluarga Glazer. Malcom Glazer, sang pengusaha, meninggal pada 2014 lalu dalam usia 85 tahun, sehingga tampuk kepemimpinan United pun diserahkan kepada kedua anaknya, Joel dan Avram Glazer. Keduanya disebut-sebut telah menyebabkan sepak terjang klub di dunia bisnis terus menurun.

Tak pelak, rumor rencana penjualan United kepada perusahaan China itu langsung jadi topik panas di dunia sepakbola Eropa. Informasi berikutnya, perusahaan yang disebut-sebut ingin membeli saham tim Setan Merah itu rupanya bergerak di bidang asuransi, bernama Ping An Insurance Group.

Perusahaan yang didirikan oleh pengusaha Yuan Geng pada 1988 itu bermarkas di Shenzhen, China, serta saat ini dipimpin Ma Mingzhe sebagai Chairman dan CEO. Hingga kini, perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan asuransi terbaik di dunia, dan yang terbesar di China berdasarkan nilai pasar.

Namun, rumor itu langsung dibantah Ping An Insurance Group. Pihak perusahaan tersebut menepis kabar yang menyebut bahwa mereka tengah berdiskusi untuk membeli saham United.

“Informasi itu tidak benar. Ping An tidak pernah melakukan diskusi apapun terkait pembelian saham United. Dan tuan Ma Mingzhe sama sekali tidak pernah memiliki saham di United. Sebagai perusahaan terdaftar, Ping An selalu merilis semua informasi melalui pernyataan resmi. Jadi tolong jangan percaya kepada rumor,” jelas juru bicara perusahaan, Sheng Ruisheng, seperti dilansir 21st Century Business Herald.

Sheng juga menambahkan bahwa sampai saat ini sama sekali belum ada pembicaraan mengenai rencana pembelian saham United yang disampaikan oleh bosnya. Selain itu, dia juga menegaskan kabar soal pembelian minoritas saham The Red Devils dipastikan tidak akan dilakukan oleh Ping An Insurance Group dalam waktu dekat.

Namun, sejauh ini belum diketahui mengapa rumor tersebut bisa tiba-tiba muncul ke permukaan dan terus mengelinding menjadi bola panas yang digoreng oleh media-media. Tentu saja, seperti bak peribahasa, ‘pasti tak akan mungkin ada asap kalau tidak api’.

Seperti diketahui belakangan ini, memang sudah ada banyak klub Eropa yang dibeli dan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan yang berasal dari Negeri Tiongkok. Sejauh ini, beberapa klub Premier League Inggris yang tercatat memiliki perusahaan atau pengusaha asal China sebagai salah satu pemegang sahamnya adalah Manchester City, Aston Villa, dan West Bromwich Albion. Mereka memulainya dengan City sudah cukup lama. Ketika itu, China Media Capital (CMC/Citic) menyita perhatian dengan membeli 13 persen saham rival sekota United itu dengan biaya 400 juta dolar AS.

Pada awal Agustus 2016, Guochuan Lai dikabarkan resmi mendapatkan West Bromwich Albion, dilansir Sky Sports. Pemilik perusahaan Palm Eco Town Development yang bergerak di bidang konstruksi itu pun jadi pengusaha China pertama yang memiliki klub Premier League dengan saham mayoritas.

Tidak hanya di Inggris, ekspansi juga terjadi di negara-negara besar lain. Pada waktu hampir bersamaan, konsorsium China telah resmi membeli raksasa Serie A Italia, AC Milan. Beberapa bulan sebelumnya, 70 persen saham klub sekotanya, Inter Milan juga telah dibeli perusahaan retail Suning Commerce Group. Hal sama juga terjadi pada klub dari Belanda, Prancis, dan Spanyol, termasuk Atletico Madrid.