foto: ibtimes.co.uk

Keputusan Manchester United dalam mendatangkan Henrikh Mkhitaryan pada bursa transfer musim panas lalu patut dipertanyakan. Pasalnya, stok pemain Unied untuk posisi gelandang serang sudah menumpuk. Terdapat nama-nama lama seperti Wayne Rooney dan Juan Mata, ditambah beberapa pemain muda seperti Marcus Rashford, Anthony Martial, dan Jesse Lingard. Ada pula Paul Pogba yang juga dapat dimainkan sebagai gelandang serang.

Hal ini menyebabkan banyak spekulasi muncul di awal kedatangan pemain yang akrab disapa Miki itu. Keraguan muncul apakah ia akan menjadi andalan Jose Mourinho atau hanya menjadi penghangat bangku cadangan, meskipun ia adalah pemain yang luar biasa.

Miki mencetak 23 gol dan 20 asis dari 51 penampilannya bersama Borussia Dortmund serta menjadi pemain terbaik Bundesliga musim lalu. Bahkan, Thomas Tuchel pernah meminta suatu hal ketika ditunjuk sebagai juru taktik Dortmund, yaitu petinggi Dortmund boleh menjual Pierre Emerick-Aubameyang dan Marco Reus, tapi tidak untuk Mkhitaryan.

Keraguan itu memang menjadi kenyataan. Sebelum melawan Feyenoord, Miki hanya bermain sebanyak lima kali, dan hanya sekali tampil sejak menit pertama pada Derby Manchester, itu pun hanya 45 menit. Berbagai dugaan pun muncul mengenai alasan dikepinggirkannya pemain yang menguasai enam bahasa itu.

Banyak yang menduga bahwa perlakuan Mou ke Miki tidak jauh berbeda dengan perlakuan Mou ke Bastian Schweinsteiger. Meskipun ada sedikit perbedaan dimana Mou memiliki Schweni sebagai warisan dari Louis Van Gaal, sementara Miki didatangkan oleh Mou sendiri. Sehingga cukup masuk akal jika Schweni disingkirkan, namun tidak masuk akal jika Miki juga disingkirkan. Mou mendatangkan pemain tapi justru menyingkirkannya.

Sedikitnya menit bermain Miki awalnya dikarenakan cedera paha kala membela Armenia. Namun, ia belum juga mendapat banyak kesempatan setelah sembuh. Kecurigaan juga muncul karena United mendatangkan Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba. Miki, Zlatan, dan Pogba, adalah klien dari agen sepakbola fenomenal, Mino Raiola. Hal ini memicu dugaan bahwa United mendatangkan pemain yang lahir pada 21 Januari 1989 itu agar mempermudah negosisasi transfer Zlatan dan Pogba.

Padahal, Miki adalah pemain pekerja keras. Ia tidak jarang menjadi orang pertama yang datang ke pusat pelatihan United, Carrington. Pemain 27 tahun ini lebih memilih untuk sarapan di Carrington daripada di hotel bintang lima yang menjadi tempat tinggalnya, Hotel Lowry, di mana Mou juga tinggal disana. Dari segi permainan, Miki juga memiliki kelas yang tak kalah dengan pemain United lainnya. Ia adalah pemain ‘No.10’ yang baik. Kualitas umpan yang baik, kreatifitas tinggi, ditambah dengan dribel yang mumpuni membuat Miki dapat menjadi pemain yang bisa membuat perubahan dalam sebuah pertandingan.

Berbagai dugaan dan kecurigaan itu dijawab oleh The Special One. Ia mengungkapkan bahwa Miki harus membangun aspek fisik dan mentalnya agar siap mengarungi musim ini. Perihal kesempatan bermain, Mou akan memberi kesempatan untuknya, tapi pada pertandingan yang tidak banyak tekanan agar ia dapat menunjukkan kualitas terbaiknya.

Alasan ini dapat dimengerti karena pemain yang mengidolakan Zinedine Zidane itu lebih baik bersabar dan menunggu pertandingan yang tidak banyak tekanan, daripada dimainkan di pertandingan yang berisiko akan membuat kepercayaan dirinya menurun. Alasan ini jugalah yang membuat Mou tidak memainkan Miki kala menghadapi Arsenal di Old Trafford.

“Saya memberi tahu kepadanya bahwa pertandingan ini (melawan Arsenal) bukan pertandingan untuknya karena saya tidak merasa dia butuh 10 atau 20 menit bermain dari bangku cadangan. Dia butuh pertandingan di mana dia bermain dari awal, atau paling tidak dari babak kedua. Dia butuh kondisi yang baik dimana tidak banyak tekanan agar dapat menunjukan kelasnya,” ujar Mou.

Akhirnya kesempatan itu pun tiba. Pada konferensi pers sebelum pertandingan, Mou membeberkan rencananya untuk memainkan Miki pada pertandingan melawan Feyenoord di ajang Europa League. Miki pun bermain pada laga yang dimenangkan United dengan skor 4-0. Bahkan, Miki mampu bermain impresif.

Miki memulai pertandingan di posisi gelandang serang kiri. Suporter United meneriakan namanya saat kick off pertanda antusisasme mereka melihat aksi mantan pemain Shaktar Donetsk itu. Ia mencatatkan enam sepakan dan membuat tiga peluang, yang terbanyak dalam pertandingan. Ia juga seringkali merepotkan barisan pertahanan pemuncak klasemen Eredivise itu dengan dribelnya. Pada babak kedua, ia melakukan dribel dengan cepat dari tengah lapangan dan sukses melewati tiga pemain Feyenoord. Sebelum akhirnya ia dijatukan oleh Jens Toornstra tidak jauh dari kotak penalti, namun sayangnya wasit tidak menganggap itu pelanggaran.

Ia mengungkapkan rasa senangnya usai pertandingan. “Senang bisa bermain lagi dan menjalani pertandingan dari menit pertama. Saya mencoba melakukan yang terbaik dan ini hasil yang bagus. Sangat sulit untuk menyaksikan tim bermain dari pinggir lapangan tapi Anda harus punya semangat dan kerja keras. Saya harap ini menjadi awal baru bagi saya,” tutur pemain yang mengawali karirnya dengan Pyunik itu.

Mourinho juga memuji penampilan Miki, tapi ia berpesan agar Miki mampu mengulang penampilan impresifnya di Liga Primer. “Level Liga Primer lebih tinggi. Miki masih harus menunjukkan performa seperti tadi, namun dengan fisik yang lebih baik, dengan tekanan yang lebih besar, tapi dia memiliki kualitas yang kita semua sudah tahu, karena itulah kami membawanya ke sini. Dia memiliki kualitas hebat.”

Performa gemilangnya itu menjawab pertanyaan Mou. Miki mampu menunjukan kualitasnya dan ia butuh kesempatan bermain lebih banyak lagi agar dapat membawa United berjaya. Selain itu, Mou sering mengotak-atik lini serang United dari awal musim dengan mencoba berbagai pemain dalam berbagai peran. Ada satu yang masih kurang yaitu pemain ‘No.10’ dan jawabannya ada dalam diri Miki. Meskipun ada Juan Mata yang sering beroperasi di posisi ini namun Miki memiliki kualitas dribel yang lebih baik, kemampuan yang jelas dibutuhkan oleh pemain ‘No.10’. Miki juga kreatif dalam membangun serangan, sama seperti Mata.

Miki sudah bersabar dan bekerja keras untuk mendapat kesempatan bermain di pertandingan yang tidak banyak tekanan. Setelah diberi kesempatan pun ia bermain baik. Miki juga menjawab masalah di tubuh United. Ini memang awal yang baik untuk seorang Henrikh Mkhitaryan.