Manchester United telah menyelesaikan tur pramusimnya di Amerika Serikat dan banyak hal yang terjadi dalam berbagai pertandingan yang dilakoni. Apa saja poin-poin yang perlu digarisbawahi setelah United merampungkan kunjungannya ke benua lain?

  1. Keampuhan Komposisi Racikan Mourinho

Sejauh pra musim bergulir, satu kali pun Jose Mourinho tidak menunjukkan bahwa dirinya kecewa dengan performa Manchester United di lapangan. Sepanjang pertandingan pelatih yang biasanya terlihat menggebu-gebu ini terlihat duduk santai sambil sesekali berdiskusi dengan tim para stafnya.

Selama 3 minggu ini, pasukan terbaik United telah mengunjungi berbagai kota besar di Amerika Serikat, yakni Los Angeles, Salt Lake City, Houston, Santa Clara dan ibu kota, Washington DC, di mana mereka meraih kemenangan 5-2 melawan LA Galaxy, 2-1 melawan Real Salt Lake, 2-0 melawan Manchester City, 1-1 melawan Real Madrid yang dilanjutkan dengan penalti yang berakhir dengan skor 2-1, 0-1 kalah dari Barcelona. Selain itu, United juga menang 2-0 atas Valerenga dan 2-1 dari Sampdoria.

Dalam kekalahan yang diderita United dari Barca, Mou mengaku bahwa timnya berada di level yang berbeda dengan tim lawan sehingga dia tidak kecewa melihat asuhannya kalah dengan skor tipis dari lawannya.

  1. Pembuktian Kualitas Lukaku

Label 75 juta paun yang terpatri di punggung Romelu Lukaku menunjukkan bahwa ujung tombak yang dibawa dari Everton ini merupakan pesepak bola berkualitas yang akan menguntungkan bagi tim manapun yang merekrutnya.

Romelu berhasil membuktikan bahwa dirinya patut menjadi punggawa Setan Merah dalam satu golnya ke gawang Real Salt Lake dan satu lainnya dalam pertandingan derbi melawan Manchester City.

Laga demi laga merupakan ajang bagi Lukaku dan kawan-kawan serta The Special One untuk mendefinisikan strategi dan gaya bermain yang efektif. Sejauh ini, penampilan United dengan racikan komposisi tim dari Mou mulai menunjukkan bahwa Manchester Merah patut diperhitungkan dalam perebutan tropi Liga Premier dan Liga Champions.

  1. Masa Adaptasi Lindelof

Dibawa dari Benfica musim panas ini, Victor Lindelof masih berusaha beradaptasi dengan rekan sejawat serta gaya bermain United. Dua gol yang berasal dari penyerang LA Galaxy, Giovani dos Santos merupakan indikator bahwa pemain berusia 23 tahun ini sedang bekerja keras bermain dalam tingkatan yang lebih tinggi.

Meskipun tampil di bawah ekspektasi, Lindelof yakin bahwa pertandingan perdana tur pra musim yang dilakoni tim barunya merupakan pelajaran yang sangat berharga. Hal ini terbukti dengan laga-laga selanjutnya dimana pemain yang memiliki banderol 31 juta paun ini bekerja sama secara harmonis dengan kawan-kawannya di lini pertahanan.

Sejak awal musim depan dimulai, Victor Lindelof akan sangat berhati-hati dengan performanya. Pasalnya, pemain-pemain sekaliber Chris Smalling, Phil Jones, Daley Blind, Marcos Rojo ditambah dengan pemain-pemain sebayanya seperti Eric Bailly dan Axel Tuanzebe akan mengerahkan segala yang mereka miliki demi mendapat tempat dalam skuat utama Jose Mourinho.

  1. Sosok kepemimpinan yang muncul dalam diri Paul Pogba

Kapten yang menjabat di Manchester United saat ini ialah Michael Carrick. Namun detak jantung yang sebenarnya terlihat dalam diri Paul Pogba. Pemain timnas Perancis ini tampil paling intens dalam laga-laga yang dilakoni timnya dalam tur pra musim di Amerika Serikat dengan catatan jam terbang sebanyak 270 menit.

Kendati masih berusia 24 tahun, tampaknya ketenangan dan konsistensi selalu terjaga dalam setiap pertandingan United saat gelandang tersebut berada di lapangan hijau. Pogba dengan permainan miliknya sendiri sukses mengatur jalannya laga. Dalam laga di musim depan, sepertinya eks pemain PSG ini akan menjadi pemimpin laga yang sesunguhnya.

  1. Kebutuhan akan Gelandang Bertahan yang Baru

Sejauh ini, banyak pihak berpendapat bahwa Paul Pogba masih belum bisa menunjukkan performa terbaiknya. Hal ini dikarenakan oleh kealpaan seorang gelandang bertahan berpengalaman yang memiliki pemahaman akan kebutuhan rekan-rekannya, khususnya Pogba.

Dalam sebuah konferensi pers pasca pertandingan di Amerika Serikat, Mou mengisyaratkan bahwa dirinya masih membutuhkan dua pemain sesuai kriterianya demi mewujudkan tim ideal dalam pandangan pelatih asal Portugal tersebut. Selain gelandang bertahan, pemain sisi lapangan disinyalir menjadi salah satu kebutuhan Manchester United.

Nama yang sering muncul ialah Ivan Perisic, namun beberapa waktu lalu, pengasuh Perisic di Inter Milan menyebutkan bahwa salah satu anak didik terbaiknya itu akan tetap bertahan di Italia.

Catatan redaksi: Tulisan ini dibuat sebelum Nemanja Matic bergabung.

Menurut Anda, adakah poin penting lain yang bisa diambil dari laga-laga pra musim United?