Jose Mourinho memang memiliki banyak opsi dalam sektor sayap, namun dapat dikatakan bahwa Juan Mata adalah pemain favoritnya. Meski Mata juga fasih bermain sebagai gelandang serang, tapi sejak didatangkan ke United, Mata lebih sering ditempatkan sebagai pemain sayap. Musim ini, dengan catatan 14 kali sebagai starter, seolah menjadi pembuktian kalau Mata punya kapasitas yang mumpuni untuk menjadi seorang pemain sayap.

Catatan itu sekaligus membuat Juan Mata terlihat superior ketimbang pemain–yang biasa dipasang sebagai pemain–sayap lainnya seperti Anthony Martial, Marcus Rashford, Jesse Lingard, Henrikh Mkhitaryan, dan Wayne Rooney, yang juga kerap dimainkan sebagai pemain sayap. Torehan dua gol dalam dua pertandingan terakhirnya membuktikan bahwa Mata memang layak diandalkan.

Musim ini adalah musim ketiga Mata bersama United setelah didatangkan dari Chelsea pada bursa transfer musim dingin 2014. Ia melewati banyak kondisi sulit bersama United hingga saat ini. United harus berjuang susah payah melawan tim papan bawah musim ini. Eks pemain Valencia itu mengungkapkan bahwa setiap klub memiliki motivasi ekstra saat bermain melawan United.

“Ketika sebuah tim menghadapi United, mereka akan selalu berjuang sampai akhir. Kami harus siap dan ketika Anda bermain di Inggris, situasi itu harus Anda ketahui. Kami harus memiliki mentalitas yang tepat,” ujar Mata.

Tak hanya itu, tantangan lain seperti tekanan bermain serta kompetisi untuk mengamankan satu tempat di skuat utama juga harus ia hadapi.

“Anda perlu mengelola tekanan saat bermain di sini dan Anda perlu untuk bisa menanganinya. Jika Anda bermain untuk klub seperti United, Anda juga harus tahu bahwa ada kompetisi untuk bisa bermain di United. Ada banyak kompetisi, ada kompetisi untuk mendapatkan posisi dan juga kompetisi dengan tim lain,” imbuh Mata.

Namun Juan Mata tak gentar akan tantangan itu. Ia bahkan berambisi untuk meraih trofi Liga Primer bersama United, trofi yang belum ia raih selama enam musim di Inggris. Trofi Liga Primer akan melengkapi deretan trofi yang telah ia raih seperti Piala Dunia, Piala Eropa, Liga Champions, Europa League, FA Cup, dan Copa Del Rey.

Baca juga: Juan Mata, Tentang Kebahagiannya di United dan Hubungannya dengan Mourinho

“Saya akan senang jika memenangkan itu (Liga Primer). Saya sudah cukup beruntung dapat memenangkan banyak trofi. Tapi saya sudah di Inggris selama enam musim sekarang dan saya belum memenangi itu,” ungkap pemain 28 tahun itu.

“Saya berusia 28 tahun dan waktu berjalan. Terasa seperti baru kemarin ketika saya bermain pada musim pertama saya untuk Valencia ketika berusia 19,” tambahnya.

Meski koleksi trofinya lebih dari cukup untuk melabeli dirinya sebagai pemain hebat, namun Mata tidak ingin puas begitu saja. Karirnya yang masih cukup panjang membuat ia masih bertekad untuk menjadi lebih baik dan meraih trofi-trofi lainnya.

“Banyak hal baik dan buruk yang sudah saya jalani, melalui beberapa tahun, jadi terkadang Anda butuh melangkah lebih dan memikirkan apa yang Anda lakukan apa yang masih ingin Anda raih,” ujar Mata.

“Karena untuk saya sangat penting untuk tidak rileks sebagai pemain profesional dan berpikir saya telah memenangkan trofi bersama tim hebat dan itu sukses. Bagi saya, itu semua tentang rasa lapar, mencoba untuk berkembang dan menjadi lebih baik,” tambahnya.

Meski masa depan pemain jebolan akademi Real Mardid itu sempat dipertanyakan ketika Mourinho mengambil alih kursi kepelatihan United, namun Mata berhasil membuktikan kualitasnya. Mourinho pernah ‘membuang’ Mata ketika masih berseragam Chelsea padahal ia adalah pemain penting bagi The Blues. Musim ini, Mourinho justru mengandalkan Juan Mata untuk posisi sayap. Catatan sembilan gol dan dua asis di seluruh kompetisi adalah buktinya. Ditambah dengan ambisi untuk meraih trofi, Mata sangat mungkin akan menjadi pemain penting bagi United dan mempersembahkan gelar Liga Inggris.